Salam jiwa
petualang dari kami komunitas My Trip My Adventure Sidrap “Soul of Adventure
from Bumi Nene Mallomo” . Kali ini kami akan sedikit berbagi cerita mengenai
trip kami untuk mengexplore sebuah air terjun yang ada di kawasan kabupaten
Enrekang. Berbekal informasi dari seorang teman bahwa di daerah kecamatan meiwa
terdapat sebuah air terjun, maka jiwa petualang kami terpanggil untuk segera
mendatanginya, dengan mengendarai dua buah sepeda motor kami meninggalkan bumi
nene mallomo untuk menyebrang ke kabupaten Enrekang, dan akhirnya setelah
kurang lebih satu jam perjalanan kami tiba di kabupaten Enrekang tepatnya di
desa Mangkawali kecamatan Maiwa. Kami singgah di sebuah penjual besnin eceran
untuk mengisi bahan bakar kendaraan kami sekaligus bertanya mengenai lokasi
tempat air terjun tersebut berada, dan kami mendapat informasi bahwa air terjun
tersebut berada di dusun Batu Api sekitar 500M dari tempat kami, sehingga
dengan sigap kami langsung melanjutkan perjalanan hingga tibalah kami di sebuah
pertigaan yang membuat kami bingung menentukan pilihan sehingga kami metuskan
untuk bertanya dengan masyarakat sekitar, dan masyarakat pun menjelaskan rute
yang harus kami tempuh yang jaraknya kira 1km lagi, namun berjalan sekitar 300M
kami menemui jalan buntu namun suara dentuman air terjun tersebut sudah mulai
terdengar hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perljalanan dengan
jalan kaki, kami bertigapun akhirnya menyusuri jalan setapak dengan dikelilingi
pepohonan – pehonan yang hijau dengan udara yang begitu segar, membuat kami
tidak pernah merasakan lelah dari perjalanan ini. Hingga akhirnya kami tiba di
depan sebuah air terjun dengan tinggi sekitar 5-6M. Namun untuk menuju kebawahnya kami harus
melewati beberapa susunan batu besar yang licin karena dipenuhi dengan lumut
hijau yang menambah kealamian tempat ini, kami pun duduk sebentar sambil
memandangi air terjun tersebut, menghirup udara segar ditemani dengan percikan
air serta suara dentuman air yang membuat jiwa merasa tenang, kami pun
memandangi sekeliling lokasi air terjun tersebut dan memang kami tidak
menemukan satupun sampah dari produk masyarakat yang hanya adalah sampah dari
guguran dedaunan kering, ini lah yang membuat air terjun ini berbeda dari air
terjun yang lainnya dimana keindahan dan keasriannya yang masih alamiah dan
belum terjamah menjadikannya salah satu
destinasi yang patut dikunjungi untuk merasakan sensasi bersatu dengan alam.
Hmm yaps itulah sedikit cerita trip kami di kabupaten Enrekang tepatnya di air
terjun batu api, ada banyak hal menarik yang kami alami bahkan terlalu bannyak
untuk diceritakan, ada banyak alasan yang membuat kami ingin selalu kembali
berkunjung kesana lagi. So jangan dirumah ajah Indonesia itu kereeen !!!!
Rabu, 23 September 2015
MENIKMATI DERETAN BUKIT HIJAU PANCA LAUTANG
Salam
petualang dari kami MTMA SIDRAP “ Soul of Adventure from Bumi Nene Mallomo”
Kesempatan
kali ini kami akan menceritakan pengalaman kami dalam menjajaki perbukitan di
daerah Panca lautang, yaitu bagian paling selatang kabupaten Sidrap. Sayang nya
kami belum tahu nama dari lokasi yang kali ini kami tujui, hanya berbekal dari
pengalaman dari salah satu member kami memberanikan diri untuk menjelajah
bagian selatan kabupaten Sidrap ini. Kali ini kami start dari Desa Corawali
salah satu desa yang berada diwilayah Kec. Panca lautang dengan berbekal
keberanian dan ditemani kendaraan roda dua akhirnya kami memulai perjalanan
kami. Kami mulai memacu si roda dua menyusuri jalan poros soppeng hingga kami
berada di depan jalan masuk daerah desa lise kami memutar strir masuk ke sebuah
lorong didekat sebuah mesjid yang berada tepat didepan jalan masuk menuju desa
Lise kami, kami menyusuri lorong tersebut terus dan terus hingga tak terasa
sudah lebih dari 5 Km dan kami ternyata sudah berada jauh dari keramaian hiruk
pikuk penduduk. Dengan sedikit kegelisahan kami tetap terus menyusuri kemana
jalan tersebut membawa kami namun berbekal pengalaman dari salah seorang member
kami maka kami yakin akan dapat menemukan sebuah spot yang indah nantinya. Dan
benar saja tidak berselag berapa lama
kemudian kami akhirnya sampai pada sebuah tempat yang cukup menarik dimana
terdapat sebuah danau buatan yang lumayan luas kami pun berhenti sejenak untuk
melihat tempat tersebut sayangnya kebahagiaan kami tidak berlangsung lama
karena air dari tempat tersebut ternyata sangan keruh dan berlumpur, dengan
perasaan sedikit kecewa kammi terpaksa harus meredam keinginan kami untuk
bermain air di tempat tersebut karena memang air nya yang keruh dan berlumpur
karena ternyata tempat tersebut menjadi tempat berendam terdak kerbau
masyarakat. Kami pun melanjutkan perjalanan kami untuk mencari spot berikutnya
hamparan rumput hijau yang luas membuat kami agak bingung harus menujuh ke arah
mana, namun dengan sedikit diskusi kami akhirnya memutuskan untuk terus
berjalan lurus hingga akhirnya tibalah kami di sebuah tempat yang hijauh dimana
terdapat beberapa susunan bukit – bukit kecil yang membuat kami berhasrat untuk
singgah dan mata kami tertuju pada sebuah bukit kecil yang dipuncaknya terdapat
sebatang pohon kecil yang cukup rindang kami pun akhirnya memilih tempat
tersbut untuk berteduh dan menikmati makanan dan minuman ringan yang kami
bawah. Sembari istirahat mata kami ta henti – hentinya melihat sekeliling kami
satu hal yang kami sukai di tempat ini selain tempatnya yang hijau adalah
deretan bukit – bukit kecilnya yang mengingatkan kami pada masa kanak-kanak
kami pada saat melihat serial teletubbies. Kami pun berlarian dan berkejaran
layaknya teletubbies di tempat ini, kami benar – benar merasa kembali kemasa
kecil kami pada saat menikmati tempat ini. Ini lah hal yang berbeda yang selalu
membuat kami rindu untuk kembali ke tempat ini. So bagi kalian yang suka serial
Telletubbies jangan lupa ke tempat ini dan rasakan sensasinya sendiri yah. Jadi
jangan dirumah ajah Indonesia itu Keren !!!!
Salam
Petualang Dari kami MTMA SIDRAP “ Soul of Adventure from Bumi Nene Mallomo”
More photos
follow us
Instagram : @Sidrap_MTMA
Instagram : @Sidrap_MTMA
MELIHAT KEHIJAUAN DARI PUNCAK MALLOCI
Salam petualan dari MTMA SIDRAP " Soul of Adventure from Bumi Nene Mallomo"
kali ini kami akan sedikit berbagi cerita mengenai perjalanan kami untuk mengeksplore salah satu gunung yang ada di kabubaten Sidrap yaitu Malloci. Sebenarnya tempat ini sudah cukup dikenal bagi sebaian masyarakat Sidrap terkhusus untuk muda - mudinya. Perjalanan ini kami tempuh dengan kendaraan roda dua, dengan start di kec.Tellu limpoe tidak cukup 30 menit kami telah sampai di desa Buae Kec. Wattang Pulu tempat dimana lokasi gunung tersebut berada. Namun sebelum mulai menuju kegunung tersebut kami terlebih dahulu singgah untuk rehat sembari menikmati camilan dan minuman ringan yang kami bawah di sebuah pos ronda milik masyarakat. Setelah rehat sekitar 10 menit kami akhirnya kembali melanjutkan perjalanan kami untuk menuju Malloci tersebut, sesampainya di kaki gunung malloci kami mendapati sebuah portal milik salah satu perusahaan provider ternama di Indonesia, dan memang benar karena di atas gunung tersebut memang menjadi salah satu pusat pengembangan perusahaan tersebut, portal tersebut menjadi batas pagar yang menutupi akses masuk menuju puncak gunung Malloci ini, jika kita beruntung maka kita akan mendapati portal tersebut terbuka, namun jika kita kurang beruntung maka kita harus bersabar karena akses menuju kesana akan lebih sulit. Dan pada hari itu nampaknya kami mengalami nasib yang kurang beruntung yah portal tersebut tertutup sehingga memanksa kami berhenti sejenak untuk menentukan langkah selanjutnya akhirnya karena tidak ingin perjalan kali ini sia-sia kami pun memutuskan untuk mulai berjalan kaki untuk mendaki gunung tersebut dan menitipkan sepeda motor kami kepada salah satu masyarakat yang sedang bertani di daerah tersebut. Dengan menarik nafas panjang dengan di penuhi gemuruh semangat petualang dengan mengucapkan basmalah akhirnya kami mulai melangkahkan kaki menyussuri jalan menuju puncak gunung tersebut, kami berjalan hingga kurang lebih 5 kilometer menyusuri akses jalur yang biasanya dilalui melalui kendaraan roda dua taupun bahkan roda empat hingga akhirnya kami tiba di ujung jalan dimana kami diharuskan untuk menentukan langkah sendiri memilih jalur sendiri untuk menuju ke tempat yang paling tinggi di gunung tersebut. Dengan penuh kehati - hatian dan semangat yang membara dan menggelegar akhirnya kami menyusuri gunung tersebut, berpijak selangkah demi selangkah melalui rerumputan hijau nan licin, suara hembusan angin kencan sudah mulai terdengar, suasana dingin mulai menghampiri sekujur tubuh, hingga akhirnya kami tiba di sebuah tempat dimana tidak terdapat lagi akses yah kami telah tiba di puncak gunung Malloci tersebut. Rasa lelah dan letih kami terasa mendadak hilang melihat keindahan alam yang ditawarkan dari puncak gunung tersebut disetiap sisi terlihat kehijauan alam hutan yang belum terjamah, serta juga keindahan wilayah kabupaten Sidrap, rasa lelah dan letih yang kami peroleh akibat akses menuju puncak gunung ini terasa terbayar dengan apa yang kami dapatkan hijau, sejuk, asri, dan damai begitulah kira - kira gambaran suasa di puncak gunung ini. kilauan cahaya dari kamera kami pun tak henti - hentinya menyala karena kami tidak ingin melewatkan sedikitpun moment kami disini. Duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan berteriak adalah aktivitas yang kami lakukan, kami benar - benar menikmati indahnya suasana ini. Semua problema kehidupan seakan terlupakan di tempat ini, kedamaian tempat ini benar - benar pas untuk dijadikan lokasi melepaskan beban pikiran. So jika anda menacari lokasi hijau dan damai, atau anda mencari lokasi untuk melepaskan beban sejenak dan ingin bersatu dengan alam lokasi ini dapat menjadi alternatif yang baik untuk anda di samping itu anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. So jangan di rumah terus Indonesia itu keren !!!
Salam pertualang dari kami MTMA SIDRAP "Soul of Adventure from Bumi Nene Mallomo"
more photos follow us
Instagram : @SidrapMTMA
Facebook : MTMA SIDRAP
Langganan:
Postingan (Atom)